spot_img
BerandaInvestasi10 Kesalahan dalam Investasi Reksadana yang Wajib Kamu Ketahui!

10 Kesalahan dalam Investasi Reksadana yang Wajib Kamu Ketahui!

Saat ini investasi Reksa dana menjadi pilihan yang tepat buat kamu pemula yang ingin memulai investasi. Selain caranya mudah, reksadana juga bisa memberikan keuntungan yang menggiurkan. Namun tidak sedikit orang yang melakukan kesalahan dalam cara investasi Reksadana. Lalu apa-apa saja kesalahan investasi reksadana? dan bagaimana cara menghindari dari kesalahan tersebut?

Sekarang sudah tersedia cara investasi yang aman lewat portofolio gratis di Bibit, kamu bisa bayar dengan GoPay dan OVO. Dalam artikel ini sobatduit bisa memulai investasi di reksadana untuk membuat rencana keuangan keluarga. Banyak sekali keunggulan yang didapat pada instrumen seperti ini.

Baca Juga:

Investasi Reksadana

Cara Investasi Reksadana
Cara Investasi Reksadana | investopedia.com

Apa itu investasi Reksadana? Reksadana atau reksa dana adalah salah satu jenis instrumen investasi yang mudah, murah dan berguna. Investasi reksadana bisa dilakukan oleh semua orang bahkan yang baru belajar untuk memulai investasi.

Reksadana adalah instrumen investasi dimana dana dari masyarakat dan selanjutnya dikelola secara profesional oleh manajer investasi dan diarahkan ke berbagai instrumen investasi.

Cara kerja reksadana di sini, para investor akan memberikan dana investasi ke manajer investasi dan dikelola atau akan ditempatkan di berbagai instrumen investasi sesuai dengan kebijakan dan strategi investasi.

Sebagai contoh, saat ingin memulai reksadana saham. Kamu tidak hanya dibelikan 1 saham saja, tetapi bisa sampai 50-60 saham dalam satu paket (reksadana). Nantinya akan dipilih sesuai analisa profesional oleh manajer investasi, tanpa kamu harus memilih sendiri sahamnya satu persatu.

Keunggulan dari reksadana adalah kamu bisa memilih investasi reksadana konvensional atau cara investasi reksadana syariah bagi pemula. Sekarang sudah banyak pilihan cara investasi reksadana.

10 Kesalahan Investasi Reksadana

Kesalahan Investasi Reksadana
Kesalahan Investasi Reksadana | tek.sapo.pt

Menurut kabarduit amati dari beberapa kasus, banyak sekali orang yang melakukan kesalahan dalam melakukan investasi reksadana. Sehingga hasil yang diperoleh tidak optimal dan tidak terwujud tujuan keuangannya.

Makanya kamu perlu memperhatikan cara investasi reksadana yang benar supaya mendapatkan keuntungan dari investasi dan didapat secara maksimal. Lalu apa-apa saja kesalahan investasi reksadana? yuk simak berikut ulasannya.

1. Melakukan Investasi Reksadana Melalui Unit Link

Alasan kabarduit tidak menyarankan kamu investasi reksadana lewat asuransi unit link itu simpel, karena mahal.

Kalau kamu membeli reksadana lewat unit link akan dipotong biaya senilai 5% dari nilai top-up atau nilai investasinya. Biaya tersebut bukan untuk pengelola reksadana tetapi untuk pihak asuransi sebagai perantara.

Untuk mengatasinya, kamu bisa membeli langsung ke manajer investasi pengelola reksadana seperti IPOT atau Bareksa. Biaya untuk membelinya tanpa ada potongan sedikit pun alias gratis.

2. Tidak Memiliki Tujuan Keuangan

Seperti yang kita tahu kalau reksadana itu adalah alat atau instrumen untuk mencapai tujuan dari keuanganmu. Karena itu penting sekali untuk memilih reksadana yang tepat, dengan begitu kamu dapat menentukan tujuan keuangan yang diinginkan.

Banyak sekali orang yang belum tahu apa tujuan keuangannya saat memilih reksadana. Inilah yang sering terjadi kesalahan investasi reksadana banyak orang.

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menetapkan tujuan keuangan investasi itu untuk apa. Seperti untuk dana pensiun, dana pendidikan atau untuk dana jaga-jaga.

3. Salah dalam Memilih Jenis Reksadana

Kesalahan investasi reksadana yang sering terjadi selanjutnya adalah dalam memilih jenis reksa dana itu sendiri.

Buat yang ingin memulai investasi di reksa dana, kamu harus tahu dulu jenis produk Reksadana yang tersedia di pasar. Alasannya dibuat beraneka jenis produknya bukan tanpa alasan.

Karena setiap jenis itu memiliki objektifnya sendiri sesuai dengan tujuan keuangan para investor capai. Salah satu contoh yang sering terjadi adalah salah dalam mengambil produk Reksadana Saham. Perlu kamu kamu ketahui jenis tersebut sangat beresiko tinggi untuk tujuan keuangan jangan pendek.

Reksanda saham itu memang memberikan return tinggi jika dibandingkan reksadana yang lain. Tetapi kalau dalam jangka pendek return reksadana saham bisa jadi sangat fluaktif.

Tetapi tidak perlu khawatir, karena sekarang sudah hadir reksadana syariah yang tersedia beragam pilihan untuk melakukan investasi sesuai ajaran agama.

4. Terlalu Lama Menunda

Banyak lho dari teman-teman sobatduit yang belum memulai investasi sampai saat ini. Mereka lebih memilih untuk menaruh urangnya di deposito atau di tabungan.

Hal ini bisa saja dimaklumi karena saat ini banyak sekali kasus penipuan atau kerugian. Apalagi banyak investasi bodong yang telah hadir di sekitar kita. Sehingga mereka khawatir saat mendengar kata ‘investasi

Sekarang beberapa reksadana sudah diawasi oleh otoritas Jasa Keuangan (OJK). Untuk mengetahuinya kamu bisa mengunjungi website OJK untuk mengecek apakah reksadana tersebut telah terdaftar.

5. Trading Reksadana

Ini nih kesalahan investasi Reksadana yang sering juga dilakukan oleh sebagian orang. Sudah pada tahu belum apa itu trading reksadana? Trading Reksadana adalah aktivitas jual beli reksadana dalam jangka waktu pendek untuk mencari keuntungan saat harga naik.

Umumnya orang melakukan trading dengan saham. Namun setelah melihat salah satu teman lain melakukan trading reksadana, ia malah ikutan.

Sebenarnya tujuan dari reksadana adalah investasi yang bisa menguntungkan dalam jangka menengah dan panjang. Lalu apa alasan trading itu berbahaya?

  • Trading harus dipantau setiap hari harga fluktuasi, makanya banyak orang memilih reksadana karena tidak punya banyak waktu untuk terus memantau saham.
  • Trading juga membutuhkan skill untuk memprediksi harga pasar dalam jangka pendek. Harga saham dalam jangka panjang mungkin bisa saja diprediksi, tetapi kalau fluktuasi harga dalam jangka pendek sulit untuk ditebak.

6. Tidak Mengerti Risiko Reksadana

Saat melakukan investasi reksadana dan mengalami kerugian, bagaimana reaksi kamu? Banyak dari orang sangat khawatir ketika nilainya anjlok. Sehingga mereka akan mencairkan dan memindahkan investasinya dari reksadana.

Kesalahan investasi reksadana seperti ini kerap terjadi pada sebagian orang saat memulai investasi. Ketika harga saham sedang mengalami kenaikan, mereka berbondong-bondong untuk mengalihkan investasi ke reksadana saham karena tertarik dengan nilai return-nya.

Namun tidak lama kemudian, harga saham turun tajam. Karena harga saham terjun bebas, mereka menarik investasi di reksadana saham dan memindahkan ke reksadana pasar uang yang dinilai lebih aman. Dari penjualan tersebut membuat mereka merugi dalam jumlah besar.

Dari cerita di atas dapat kita simpulkan, betapa pentingnya untuk memahami resiko sebuah investasi.

7. Kurang Memperhatikan Diversifikasi

Kesalahan investasi reksadana yang sering dilakukan adalah menaruh banyak dana di satu tempat atau satu jenis investasi. Walaupun kamu begitu yakin dengan satu jenis investasi tersebut. Tetapi investasi itu tetap memiliki resiko, tentu ada celah untuk gagalnya.

Hal tersebut juga berlaku untuk investasi reksadana. Pastikan kamu melakukan diversifikasi dengan menaruh pada beberapa instrumen. Supaya disuatu hari kalau terjadi sesuai, kamu masih ada kesempatan di tempat lain.

8. Tidak Bisa Melihat Propektus

Kesalahan investasi reksadana selanjutnya adalah belum memahami tentang investasi. Banyak sekali dari kita yang malas untuk membaca, ketika melakukan investasi hanya mengandalkan informasi dari teman.

Sebenarnya dalam reksadana, kamu harus pandai memperhatikan prospektus. Mungkin di sini masih ada yang belum tahu apa itu prospektus. Prospektus adalah dokumen resmi dari regulator, di dalamnya dijelaskan terkait reksadana secara jelas.

9. Tidak Menggunakan Reksadana Online

Kesalahan investasi reksadana selanjutnya adalah tidak mengikuti perkembangan teknologi, lebih tepatnya tidak menggunakan platform online.

Sekarang melakukan investasi semakin mudah berkat tawaran platform online saat ini. Salah satunya adalah investasi reksadana online sekarang bisa IPOTFUND. Disana sudah banyak fasilitas yang bisa kamu akses secara online.

10. Memilih Jangka Waktu dan Kinerja dalam Jangka Pendek

Setiap orang sebelum melakukan investasi reksadana, tentu akan mencari tahu apa reksadana terbaik. Melihat rating dari reksadana adalah jalan cepatnya. Rating tersebut secara rutin diterbitkan oleh beberapa majalah tabloid keuangan. Di sana kamu bisa melihat reksadana unggulan menurut rating yang diberikan.

Dalam pemberian rating tersebut akan dikelompokkan dengan beberapa jenis investasi menurut rentang waktu. Contohnya seperti rekadana saham dalam 1 tahun terakhir digabung dalam satu kelompok. Sedangkan kelompok lain masih dengan reksadana saham tetapi masa kinerjanya 5 tahun terakhir.

Sebaiknya pilih rating menurut rentang waktu yang paling lama. Karena kamu bisa melihat konsistensi peningkatannya.


Itulah beberapa kesalahan investasi reksadana yang sering dilakukan oleh para pemula. Nah buat kalian yang ingin memulai investasi, jangan sampai salah ya!

Trending