Setiap yang melakukan investasi pasti ingin mendapatkan keuntungan. Namun, bukan berarti tidak ada risiko yang kemungkinan juga harus di tanggung. Karena, dalam setiap bentuk investasi keuntungan akan selalu diiringi dengan risiko. Maka, jangan sampai sobatduit mudah tergiur dengan return tinggi tanpa memperhatikan jenis risiko investasi yang terdapat pada suatu instrumen.
Nah, terkadang banyak calon investor yang belum memahami hal tersebut, sehingga tidak mampu mengendalikan risiko yang terjadi. Karena itu penting banget bagi kita untuk memahami jenis risiko investasi agar dapat menyesuaikan dengan jenis instrumen investasi yang ada.
Dengan demikian, kamu akan lebih mudah dalam membuat pertimbangan untuk memilih instrumen mana yang paling sesuai dengan tujuan keuanganmu dan apakah risiko tersebut dapat di toleransi nantinya.
Pengertian Risiko Investasi
Dalam berinvestasi setiap risiko dan ketidakpastian hasil itu merupakan sesuatu hal yang tidak dapat di pungkiri. Dalam investasi, risiko adalah besarnya potensi penyimpangan antara tingkat return yang diharapkan dengan tingkat return aktual. Risikolah yang nantinya akan menentukan jumlah keuntungan dari suatu investasi.
Dalam aktivitas berinvestasi, di kenal dengan istilah ‘high risk, high return’, artinya risiko itu berbanding lurus dengan keuntungan. Apabila terdapat instrumen investasi dengan potensi keuntungan yang tinggi biasanya berisiko tinggi pula. Begitu sebaliknya, ada instrumen investasi yang low risk, tapi ya keuntungannya juga rendah.
Kamu harus benar-benar paham dan selalu teliti sebelum membuat keputusan investasi. Pentingnya mengenali risiko ini supaya nantinya kamu mudah dalam mengantisipasi sekaligus meminimalisir kerugian-kerugian yang mungkin saja terjadi.
Jenis-Jenis Risiko Investasi

1. Risiko Suku Bunga
Di tengah sistem keuangan global yang masih di pengaruhi oleh sistem bunga ini, naik turunnya tingkat bunga biasanya akan mempengaruhi variabilitas return suatu investasi. Perubahan suku bunga ini akan mempengaruhi harga saham secara berlawanan, jika tingkat suku bunga meningkat maka akan menekan harga saham. Sebaliknya, jika tingkat bunga turun, maka harga saham-saham akan meningkat.
2. Risiko Pasar
Risiko pasar merupakan fluktuasi pasar secara keseluruhan yang dapat mempengaruhi variabilitas return suatu investasi. Fluktuasi pasar di tandai dengan berubahnya indeks pasar saham secara keseluruhan. Nah, jika pasar sedang dalam kondisi bullish (mengalami tren naik atau menguat), umumnya hampir setiap saham akan mengalami kenaikan.
Sebaliknya, jika pasar pada kondisi bearish (mengalami tren turun atau melemah), maka harga-harga saham akan ikut mengalami penurunan. Perubahan kondisi pasar ini di pengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi suatu negara, mulai dari pendapatan per kapita, defisit neraca perdagangan dan faktor lainnya.
3. Risiko Inflasi
Inflasi akan mengikis nilai mata uang dari masa ke masa, termasuk investasi. Meningkatnya inflasi akan melemahkan daya beli rupiah yang telah di investasikan. Pada umumnya, inflasi akan menyebabkan nilai riil pendapatan semakin menurun. Risiko inflasi di sebut juga risiko daya beli.
Risiko inflasi akan terjadi apabila selama periode waktu memperoleh pengembalian/return, tingkat inflasi naik melebihi return aktual. Maka jelas investor akan memperoleh keuntungan yang daya belinya di bawah keuntungan yang di peroleh sebelumnya.
4. Risiko Bisnis
Setiap risiko dalam menjalankan aktivitas bisnis dalam suatu bentuk industri di sebut risiko bisnis. Risiko bisnis merupakan suatu risiko menurunnya kemampuan dalam memperoleh keuntungan. Kondisi ini berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan dalam membayar imbalan atau dividen kepada para investor.
5. Risiko Finansial
Jenis risiko ini merupakan semua bentuk risiko perusahaan yang terkait dengan hal pembiayaan yang menimbulkan suatu kerugian. Risiko finansial berkaitan dengan keputusan perusahaan dalam penggunaan utang untuk pembiayaan modal operasionalnya. Maka, semakin tinggi proporsi utang yang di gunakannya, akan semakin besar juga risiko keuangan yang kan di hadapi oleh perusahaan.
6. Risiko Likuiditas
Jenis risiko investasi ini berkaitan dengan kemampuan suatu efek yang di terbitkan emiten untuk dapat segera di perjualbelikan di pasar sekunder tanpa mengalami kerugian yang berarti. Risiko ini menjadi parameter untuk mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan. Semakin likuid suatu efek yang di terbitkan oleh emiten, maka akan semakin kecil risiko likuiditas yang di hadapi oleh perusahaan.
7. Risiko Nilai Tukar Mata Uang

Risiko valuta asing (valas) juga di sebut risiko mata uang (currency risk) atau nilai tukar (exchange rate risk). Risiko valas adalah risiko yang terjadi akibat fluktuasi nilai mata uang di negara domestik perusahaan terhadap mata uang asing.
Risiko nilai tukar ini terjadi ketika perusahaan menggunakan mata uang asing dalam transaksi keuangan misalnya US dolar. Tentu saja, hampir tidak ada negara yang perekonomiannya tidak terpengaruh oleh kurs US dolar. Maka yang terjadi adalah ketika kurs dolar turun terhadap mata uang domestik, maka harga saham akan naik di sebabkan turunnya nilai mata uang akan mendorong investor untuk berinvestasi.
8. Risiko Negara
Jenis risiko ini disebut juga risiko politik. Risiko negara berkaitan dengan stabilitas politik dan ekonomi suatu negara yang mempengaruhi keuntungan operasional atau nilai aset negara yang akan berdampak kepada negara lain yang berhubungan dengan negara tersebut.
Maka semakin aman kondisi politik dan ekonomi suatu negara akan memberi dampak baik terhadap investor. Jika tingkat risiko politik dari suatu negara meningkat maka investor dapat mempertimbangkan untuk berinvestasi di negara tersebut.
Nah, itulah beberapa jenis risiko investasi yang harus di pahami agar mampu mengelola setiap risiko yang ada dalam berinvestasi. Karena pada dasarnya investasi tidak pernah lepas dari risiko, jadi ingatlah itu. Kamu dapat menghasilkan uang dari investasi, tetapi kamu juga bisa kehilangan uang darinya.
Tapi jangan sampai takut ya, yang paling penting kamu sudah paham jenis-jenis risikonya agar nantinya tidak mudah oleng jika di terjang oleh badai risiko investasi. Selamat berinvestasi!